Sabtu, 04 Agustus 2012

Buta Karena Sudah Tenggak Alkohol Sejak Umur 11 Tahun


Dorset, Inggris, Bila anak umur 11 tahun masih asyik berlarian dan bermain dengan teman sebayanya, Suzi Fox malah tampak liar dan sudah mengenal alkohol. Kini di usia 23 tahun ia harus merasakan akibatnya, matanya buta sebelah dan organ hatinya juga mengalami kerusakan permanen.
Suzi Fox kecil sudah akrab dan berani menenggak minuman keras. Tak heran saat remaja ia menjadi pecandu alkohol berat, bahkan dalam 1 malam ia bisa minum 1 krat bir (24 kaleng) dan sebotol vodka.
"Saya dan teman saya melakukannya setiap hari," ujar Suzi Fox (23 tahun), yang berasal dari Sherborne, Dorset, Inggris, seperti dilansir Thesun, Selasa (31/7/2012).
Perkenalan Suzi dengan alkohol bermula dari orangtua temannya. Orangtua temannya juga seorang peminum dan pernah membelikan minuman beralkohol untuk Suzi. Sejak saat itu, Suzi berpikir bahwa minum alkohol cukup keren.
Orangtuanya sendiri baru menyadari bahwa Suzi hobi minum alkohol saat ia berusia 15 tahun. Mereka sudah berusaha menghentikan kebiasaan buruknya tapi tetap tidak berhasil.
Hal itu malah memicu pertengkaran antara ia dan orangtua, yang membuatnya pernah meninggalkan rumah selama berminggu-minggu.
Pada usia 18 tahun, Suzi sudah mulai tinggal sendiri. Pada suatu hari, ia pernah mabuk berat dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.
"Saya kolaps dan berteriak di lantai. Rasa sakit di perut saya lebih buruk dibandingkan melahirkan. Saya pingsan karena rasa sakit dan ketika itu dokter mengatakan bahwa hati saya begitu rusak," kenangnya.
Namun peringatan dokter tersebut tak dihiraukan Suzi. Dia masih saja melanjutkan kebiasaan minum. Dan suatu hari di usianya yang ke-19, ia terbangun dan kondisi mata kiri tak bisa melihat.
"Saya hampir tidak bisa melihat. Semua usaha yang saya lakukan justru malah membuat kabur. Saya sangat takut dan tidak punya petunjuk harus berbuat apa. Ketika saya pergi ke dokter, dia yakin itu karena minum alkohol. Sekarang saya hanya bisa melihat cahaya dan mata saya kabur, kadang-kadang kesulitan menjaga keseimbangan," jelasnya.
Kebiasaan minum alkohol telah membuat kerusakan permanen di hati Suzi. Perutnya membengkak seperti orang hamil. Dokter bahkan mengklaim bahwa seharusnya Suzi sudah meninggal akibat semua alkohol yang ia minum.
Tak hanya itu, Suzi terancam kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik dan rumahnya. Kemudian, pada bulan November 2008, ia hamil dari pasangannya Jake Bishop (22 tahun), yang berprofesi sebagai pelayan.
Kehamilan tersebut ibarat 'wake-up call' bagi Suzi. Ia berhasil menjauhi minuman keras selama kehamilan dan melahirkan Ruby, yang sekarang berusia 3 tahun. Ia pun berharap gadis kecilnya tidak mengikuti jalan sesat yang pernah dilaluinya.
Suzi tidak sendirian. Menurut data statistik Departemen Kesehatan Inggris, gadis remaja di Inggris adalah peminum alkohol terbesar di Eropa. Bahkan National Health Service (NHS) Inggris kini harus menghabiskan 3,5 miliar poundsterling (Rp 52 triliun) setiap tahun untuk menanggung biaya rumah sakit yang terkait dengan alkohol.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Komentar dengan bahasa yang santun dan dapat dipertanggung jawabkan...Haturnuhun.
D.A.H.R

Copyright © 2014 Berbagi Berarti Peduli