MASTURBASI BERGUNA BAGI KESEHATAN
Sebuah
penelitian menghasilkan temuan yang cukup mengejutkan mengenai efek yang
ditimbulkan dari aktivitas masturbasi. Memang, masturbasi dari dulu dianggap
tindakan yang melenceng dari moral dan juga hanya ditonjolkan efek-efek
negatifnya saja.
Namun
kini fakta yang ditemukan adalah bahwa masturbasi merupakan sebuah ekspresi
seksual yang masih dikategorikan wajar dan sehat, serta memiliki lebih banyak
efek positif dibandingkan dengan sisi negatifnya.
Banyak
orang masih percaya pada beberapa mitos tentang masturbasi, seperti :
Masturbasi adalah aktivitas seks semu bagi orang-orang yang tak punya pasangan,
masturbasi tak baik bagi kesehatan, masturbasi hanya untuk pria dan wanita tak
memerlukannya, orang yang punya pasangan tak akan bermasturbasi, dll.
Maka
ada baiknya kita mempelajari lebih jauh tentang efek masturbasi yang
sebenarnya, bagi tubuh dan pikiran.
1. Menambah Pengetahuan
Para
ahli seks mengatakan bahwa masturbasi adalah hal yang mendasar dalam memahami
kesehatan seksual. Masturbasi adalah hal yang pertama kali, paling aman dan
cara yang terbaik untuk mengetahui bagaimana cara kerja organ-organ seks.
Anda juga akan
belajar tentang apa saja yang bisa membuat Anda terangsang ataupun tidak,
bagaimana cara memberikan kenikmatan seksual pada diri sendiri secara singkat
dan ‘mandiri’. Sebagai sebuah pembelajaran, masturbasi lebih baik daripada
materi dalam bentuk tulisan, video maupun website.
2. Membantu Mengeksplorasi Diri Sendiri
Mungkin
Anda tahu bagaimana cara melakukannya secara teori dan menjelaskannya dengan
panjang lebar, namun sebenarnya kemampuan Anda dalam mengeksplorasi kenikmatan
seksual adalah tak terbatas dan masturbasi adalah cara yang paling ampuh untuk
bisa menemukan hal-hal yang baru.
3. Cara Ampuh Mengatasi Susah Tidur
Masturbasi
adalah salah satu cara mengatasi insomnia alias susah tidur. Dalam sebuah studi
yang dilakukan terhadap 2000 orang wanita di AS, sebanyak 32% mengatakan bahwa
mereka melakukan masturbasi dalam waktu tiga bulan terakhir agar bisa tidur
nyenyak.
Hal
itu bisa terjadi karena hormon-hormon yang dikeluarkan setelah orgasme, yang
berfungsi untuk menyegarkan kepala atau meningkatkan kinerja pembuluh darah
kecil. Orgasme yang dicapai setelah masturbasi bisa membantu Anda tidur
nyenyak, tanpa perlu obat-obatan, televisi maupun cara-cara yang lain.
4. Mengurangi Rasa Sakit
Bila
Anda punya gangguan seperti sakit kepala, pusing-pusing dan kram akibat
menstruasi, masturbasi dan orgasme seringkali juga bisa memberikan penghilang
rasa sakit alami. Namun untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti migrain,
orgasme bisa bisa mengurangi rasa sakitnya atau malah meningkatkannya.
5. Mengurangi Stress
Beberapa
studi menemukan beberapa efek relaksasi yang dihasilkan dari kegiatan
masturbasi. Disamping keuntungan secara fisik, masturbasi adalah soal bagaimana
Anda bisa mengatasi sendiri segala tekanan yang Anda alami di tengah kesibukan
Anda, apalagi bila dibarengi dengan fantasi seks.
6. Bisa Mencegah Timbulnya Kanker Prostat
Ejakulasi
yang dialami oleh pria ternyata juga terkait dengan timbulnya kanker prostat.
Kelenjar prostat menghasilkan dan menyimpan suatu cairan dan cairan tersebut
bisa jadi mengendap dalam prostat jika seorang lelaki lama tak mengalami
ejakulasi.
Endapan ini tak
selalu menimbulkan masalah, tapi menurut penelitian lelaki yang mengalami
ejakulasi secara teratur beresiko lebih kecil terkena kanker prostat. Sementara
peneliti lainnya menghasilkan teori bahwa orgasme bisa menumbuhkan sesuatu yang
bisa mencegah timbulnya kanker payudara melalui oxytocin yang dihasilkan saat
orgasme.
Walau
memiliki sisi positif, namun perlu diingat bahwa kegiatan masturbasi hanyalah
sebuah opsi dan tak bisa dipaksakan kebenarannya. Ada segi-segi dan sudut
pandang lain yang masih menganggapnya ‘tabu’ dan ‘terlarang’. Paling tidak dari
sisi kesehatan, kegiatan masturbasi ternyata juga mempunyai sisi positif jika
dilakukan dengan proporsional tentunya.
Sumber-sumber pustaka :
1. Cornog, M. The Big Book of Masturbation San
Francisco: Down There Press, 2003.
2. Komisaruk, B., Beyer-Flores, C., and Whipple,
B. The Science of Orgasm Baltimore: Johns Hopkins University Press, 2006.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Komentar dengan bahasa yang santun dan dapat dipertanggung jawabkan...Haturnuhun.
D.A.H.R