Buta Karena Sudah Tenggak Alkohol Sejak Umur 11 Tahun
Dorset,
Inggris, Bila anak umur 11 tahun masih asyik berlarian dan bermain
dengan teman sebayanya, Suzi Fox malah tampak liar dan sudah mengenal alkohol.
Kini di usia 23 tahun ia harus merasakan akibatnya, matanya buta sebelah dan
organ hatinya juga mengalami kerusakan permanen.
Suzi Fox
kecil sudah akrab dan berani menenggak minuman keras. Tak heran saat remaja ia
menjadi pecandu alkohol berat, bahkan dalam 1 malam ia bisa minum 1 krat bir (24
kaleng) dan sebotol vodka.
"Saya
dan teman saya melakukannya setiap hari," ujar Suzi Fox (23 tahun), yang
berasal dari Sherborne, Dorset, Inggris, seperti dilansir Thesun, Selasa
(31/7/2012).
Perkenalan
Suzi dengan alkohol bermula dari orangtua temannya. Orangtua temannya juga
seorang peminum dan pernah membelikan minuman beralkohol untuk Suzi. Sejak saat
itu, Suzi berpikir bahwa minum alkohol cukup keren.
Orangtuanya
sendiri baru menyadari bahwa Suzi hobi minum alkohol saat ia berusia 15 tahun.
Mereka sudah berusaha menghentikan kebiasaan buruknya tapi tetap tidak
berhasil.
Hal itu
malah memicu pertengkaran antara ia dan orangtua, yang membuatnya pernah
meninggalkan rumah selama berminggu-minggu.
Pada usia
18 tahun, Suzi sudah mulai tinggal sendiri. Pada suatu hari, ia pernah mabuk
berat dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.
"Saya
kolaps dan berteriak di lantai. Rasa sakit di perut saya lebih buruk
dibandingkan melahirkan. Saya pingsan karena rasa sakit dan ketika itu dokter
mengatakan bahwa hati saya begitu rusak," kenangnya.
Namun
peringatan dokter tersebut tak dihiraukan Suzi. Dia masih saja melanjutkan
kebiasaan minum. Dan suatu hari di usianya yang ke-19, ia terbangun dan kondisi
mata kiri tak bisa melihat.
"Saya
hampir tidak bisa melihat. Semua usaha yang saya lakukan justru malah membuat
kabur. Saya sangat takut dan tidak punya petunjuk harus berbuat apa. Ketika
saya pergi ke dokter, dia yakin itu karena minum alkohol. Sekarang saya hanya
bisa melihat cahaya dan mata saya kabur, kadang-kadang kesulitan menjaga
keseimbangan," jelasnya.
Kebiasaan
minum alkohol telah membuat kerusakan permanen di hati Suzi. Perutnya
membengkak seperti orang hamil. Dokter bahkan mengklaim bahwa seharusnya Suzi
sudah meninggal akibat semua alkohol yang ia minum.
Tak hanya
itu, Suzi terancam kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik dan rumahnya.
Kemudian, pada bulan November 2008, ia hamil dari pasangannya Jake Bishop (22
tahun), yang berprofesi sebagai pelayan.
Kehamilan
tersebut ibarat 'wake-up call' bagi Suzi. Ia berhasil menjauhi minuman keras
selama kehamilan dan melahirkan Ruby, yang sekarang berusia 3 tahun. Ia pun
berharap gadis kecilnya tidak mengikuti jalan sesat yang pernah dilaluinya.
Suzi
tidak sendirian. Menurut data statistik Departemen Kesehatan Inggris, gadis
remaja di Inggris adalah peminum alkohol terbesar di Eropa. Bahkan National
Health Service (NHS) Inggris kini harus menghabiskan 3,5 miliar poundsterling
(Rp 52 triliun) setiap tahun untuk menanggung biaya rumah sakit yang terkait
dengan alkohol.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Komentar dengan bahasa yang santun dan dapat dipertanggung jawabkan...Haturnuhun.
D.A.H.R